AKUNTANSI DASAR
Untuk ORGANISASI NIRLABA
|
Secara umum, walaupun organisasi nirlaba memiliki karakteristik
yang sangat
berbeda dengan organisasi bisnis, namun konsep dasar akuntansi
organisasi
nirlaba tidak berbeda dengan organisasi bisnis.
|
Mengapa Akuntansi itu perlu?
|
Organisasi apapun yang mengelola uang dalam kegiatannya
selalu saja harus
membuat keputusan yang dipengaruhi oleh kondisi keuangannya,
dan juga akan
mempengaruhi kondisi keuangan organisasi. Keputusan yang
demikian dikenal
dengan istilah Keputusan Ekonomi.
Karena itulah para pengambil keputusan dan pihak-pihak berkepentingan
memerlukan informasi tentang kinerja ekonomi dan kondisi
organisasi, yang
dikenal dengan istilah Informasi Ekonomi. Maka tentu diperlukan
kegiatan di
bidang keuangan yang bertugas mengolah dokumen ekonomi sehingga
bisa
menghasilkan informasi ekonomi yang memadai bagi para pengambil
keputusan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Misalnya pada organisasi nirlaba laporan akuntansi dapat
digunakan untuk :
1. Direktur Eksekutif memutuskan apakah akan merancang program
baru atau
menggeser program-program
yang kurang efektif.
2. Manajer menggunakan untuk melakukan penganggaran.
3. Penanggungjawab organisasi(Board) memutuskanapakahakan
merekomendasikan
penggantian pengurus dan pelaksana.
4. Stakeholder mengetahui apakah kinerja organisasi memadai
atau tidak.
5. Kantor Pajak mengetahui jumlah pembayaran pajak.
Kegiatan mengolah dokumen ekonomi menjadi informasi ekonomi
itulah yang
kemudian dikenal sebagai Akuntansi.
|
Apa Akuntansi itu?
|
Ada banyak definisi mengenai Akuntansi. Mari kita lihat
beberapa diantaranya :
|
“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan,
dan pengikhtisaran dengan
cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi,
dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya,” menurut
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA).
|
“Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan manyampaikan
informasi ekonomi
sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan
berbagai alternative
dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya,”
menurut buku A Statement
of Basic Accounting Theory (ASO-BAT).
|
“Akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa, fungsinya
adalah memberikan informasi
kuantitatif umumnya dalam ukuran uang mengenai
suatu badan ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, sebagai
dasar memilih diantara beberapa alternative,” menurut Accounting Principle
Board (APB).
|
Maka akuntansi merupakan tool of management, ia membantu
fungsi-fungsi
manajemen. Dalam fungsi perencanaan, informasi akuntansi
sangat berguna
terutama sebagai penyedia data historis yang menjadi dasar
penyusunan
anggaran atau perencanaan. Dalam fungsi pengawasan tugas
akuntansi sangat
strategis sebagai alat pembanding dengan perencanaan untuk
mengetahui
penyimpangan yang terjadi, dengan demikian manajemen dapat
melakukan
usaha-usaha koreksi dan perbaikan lebih awal.
|
Elemen Dasar Akuntansi
|
1. Accounting Entity (Organisasi)
Yang menjadi fokus
perhatian akuntansi adalah entity (organisasi) tertentu
yang harus jelas
terpisah dari entity (organisasi) yang lain.
2. Going Concern (Kelangsungan hidup)
Dalam menyusun
laporan akuntansi harus menganggap bahwa organisasi
(entity) akan terus
beroperasi di masa-masa akan datang, tidak ada asumsi
bubar. Namun untuk
organisasi nirlaba, going concern lebih terkait dengan
kuatnya manajemen
menggalang dana dan mengatur dana program untuk
menjaga kelangsungan
usaha, agar tidak “Habis Donasi maka Organiasasi
Gulung Tikar.”
3. Measurement (Pengukuran)
Akuntansi adalah
sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi (economic
resources) dan
kewajiban (liability) beserta perubahannya yang dimiliki
organisasi.
4. Time Period (Periode Akuntansi)
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk
suatu waktu atau suatu
periode tertentu.
5. Monetary Unit (Pengukuran dalam bentuk uang)
Transaski organisasi
dilaporkan dalam ukuran moneter.
6. Accrual (Akrual)
Penentuan pendapatan
dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan
tanpa melihat apakah
transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price (Nilai Tukar)
Nilai yang terdapat
dalam laporan keuangan umunya didasarkan pada harga
pertukaran.
8. Approximation (Penaksiran)
Dalam akuntansi
tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran nilai, harga,
umur penyisihan,
dan sebagainya.
9. Judgement (Pertimbangan)
|
Dalam menyusun
laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan
keahlian yang dimiliki akuntan.
10. General Purpose (Tujuan Utama)
Informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
ditujukan buat
pemakai secara umum, bukan pemakai khusus.
11. Interrelated Statement (Keterkaitan antar Laporan)
Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas
mempunyai hubungan
yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain.
12. Substance Over Form (Substansi mengungguli bentuk)
Akuntansi lebih
menekankan kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada
bukti legalnya.
13. Materiality (Materialitas)
Laporan keuangan
hanya memuat informasi yang dianggap penting, dan
dalam setiap pertimbangan
yang dilakukannya tetap melihat signifikansinya.
Batasan nilai
yang signifikan.
|
Sifat-sifat
adalah :
|
yang
|
terkandung
|
dalam
|
akuntansi
|
1. Laporan Historis
Laporan keuangan
pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.
Tidak mencatat
transaksi yang akan terjadi.
2. Classification (Klasifikasi)
Informasi melalui
laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan
kepentingan manajemen,
board, dan pemakai lainnya.
3. Summarization (Ringkasan)
Transaksi dan kejadian-kejadian
yang sama dalam organisasi dikelompokkan
dan diikhtisarkan
menurut metode tertentu sesuai pola yang sudah mapan
dalam akuntansi.
4. Measurement Basis (Dasar Pengukuran)
Dasar pengukuran
dalam akuntansi ada bermacam-macam seperti Cost
Market, Locom (lower
of cost on market), Realizable Value dan lain-lain.
5. Verifiability (Bisa Dibuktikan)
Setiap informasi
dalam laporan keuangan harus dapat dibuktikan melalui
bukti-bukti yah
syah.
6. Conservatism (Kehati-hatian)
Organisasi nirlaba
biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak pasti
(uncertainty),
dalam keadaan seperti ini laporan keuangan memilih angka
yang kurang menguntungkan.
Laporan keuangan memilih dan menilai asset
dan pendapatan
yang paling minimal.
|
Basis Pencatatan Akuntansi
|
Ada 2 (dua) macam basis akuntansi yaitu Basis Kas dan Basis
Akrual, yang secara
luas digunakan :
Basis Kas
Dalam akuntansi basis kas, pencatatan transaksi dilakukan
apabila ada aliran
uang maka kita tidak akan melakukan pencatatan suatu transaksi
jika belum ada
aliran uang yang diterima atau dikeluarkan. Pencatatan penerimaan
pada kas
atau bank apabila ada aliran uang ke dalam kas atau bank
yang diperlakukan
sebagai pendapatan dan pengeluaran kas atau bank apabila
ada aliran uang ke
luar dari kas atau bank diperlakukan sebagai beban atau
biaya. Kelamahan
akuntansi berbasis kas kurang menggambarkan kejadian ekonomis
laporan
keuangan.
Akuntansi basis kas banyak diterapkan oleh organisasi nirlaba
karena alasan
kepraktisan, tanpa mengetahui lebih dalam pengaruh atas
penggunaan basis
kas. Dengan pilihan basis kas banyak sekali kejadian transaksi
yang terjadi
tetapi belum dikeluarkan/diterima uangnya yang tidak dicatat
dan rawan
terhadap kesalahan.
Basis Akrual
Akuntansi basis akrual, pencatatan suatu transaksi tanpa
memperhatikan apakan
terdapat aliran uang masuk atau keluar pada saat kejadian
transaksi, pengaruh
dari suatu kejadian transaksi langsung diamati pada saat
terjadinya. Contohnya
Pengiriman invoice atau tagihan akan dicatat pengakuan pendapatan
dan
pembelian barang secara kredit akan dicatat pengakuan biayanya.
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), organisasi
diasumsikan akan hidup terus (going concern) untuk jangka
waktu yang
panjang, sehingga pencatatan yang dilakukan harus menggunakan
basis akrual.
Perubahan kebiasaan pencatatan dari basis kas ke basis akrual
murni bisa
disiasati dengan cara :
“Catatlah transaksi rutin dengan basis kas, dan kemudian
lakukan penyesuaian
catatan dengan basis akrual pada saat akan menerbitkan informasi
keuangan.”
|
Kebijakan Akuntansi
|
Adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik
yang diterapkan
organisasi dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
Kebijakan
akuntansi dapat dibuat oleh manajemen dengan merujuk pada
PSAK. Dengan
membuat kebijakan akuntansi sendiri, maka manajemen dapat
mengatur hal-hal
khusus sesuai dengan karakter dan dinamika organisasi. Namun,
jika
manajemen tidak membuat kebijakan akuntansi maka dapat atau
dianggap
menggunakan kebijakan akuntansi yang diatur dalam PSAK.
Jadi baik organisasi
nirlaba maupun organisasi bisnis, penyusunan dan penerapan
kebijakan
akuntansi hampir tidak berbeda.
Kebijakan akuntansi dibuat untuk memastikan bahawa laporan
keuangan
menyajikan informasi :
1. Relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk
pengambilan
keputusan.
2. Dapat diandalkan, dengan pengertian :
|
![]()
b. Menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau
transaksi
dan tidak semata-mata
bentuk hukumnya,
c. Netral yaitu bebas dari keberpihakan,
d. Mencerminkan kehati-hatian
e. Mencakup semua hal yang material
|
Persamaan Dasar Akuntansi untuk Organisasi
Nirlaba
|
Dalam akuntansi, sistem pencatatan dan pengklasifikasian
transaksi disebut
system pembukuan berganda (double entry accounting system).
Dinamakan
berganda sebab setiap transaksi dianalisis lalu dicatat
pada dua sisi yaitu sisi
sebelah kiri (debit) dan sisi sebelah kanan (kredit). Model
pencatatan ini dikenal
dengan istilah persamaan akuntansi.
Sedangkan untuk mengklasifikasikan pos atau transaksi digunakan
suatu bagan
yang berisi rekening atau perkiraan atau disebut daftar
nomor kode akun.
Merujuk pada standar pelaporan keuangan organisasi nirlaba
yaitu PSAK no. 45
perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan Laporan
Posisi
Keuangan, dan perkiraan Laporan Aktivitas.
Perkiraan Laporan Posisi Keuangan terdiri dari Aktiva, Kewajiban,
dan Aktiva
Bersih. Sedangkan perkiraan Laporan Aktivitas terdiri dari
Penerimaan dan
Biaya.
Model persamaan akuntansi secara mudah dipahami seperti
berikut : kedua sisi
kiri dan kanan, dari persamaan akuntansi jumlahnya harus
selalu sama. Hal
tersebut karena hak atas seluruh aktiva ada pada kreditur
dan juga Donatur. Kita
perlu menggaris bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap
sisi kiri dan
kanan harus seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya
harus seimbang.
|
AKTIVA = KEWAJIBAN + AKTIVA BERSIH
|
Ilustrasi berikut memperlihatkan hubungan dalam persamaan
akuntansi secara
lebih jelas.
|
AKTIVA
|
Debit
|
Penambahan
|
Kredit
|
Pengurang
|
=
|
KEWAJIBAN
DebitKredit
|
Pengurang
|
Penambahan
|
+
|
AKTIVA BERSIH
DebitKredit
|
Pengurang
Karena
adanya
biaya
|
Penambahan
Karena
adanya
penerimaan
|
Aktiva
|
Aktiva
|
Kewajiban
|
Kewajiban
|
Posisi normal perkiraan dapat diilustrasikan sebagai berikut
:
|
![]() |
Aktiva
Kewajiban
Aktiva Bersih
Penerimaan
Biaya
|
Penambahan
|
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
Debit
|
Pengurangan
|
Kredit
Debit
Debit
Debit
Kredit
|
Saldo
Normal
|
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
Debit
|
Laporan Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba
(PSAK no. 45)
|
Setelah transaksi dicatat secara harian dan diikhtisarkan
pada waktu-waktu
tertentu (bulanan), system akuntansi harus menghasilkan
informasi akuntansi
yang akan didistribusikan kepada para pihak yang berkepentingan.
Informasi
akuntansi disebut juga laporan keuangan. Komponen laporan
keuangan
organisasi nirlaba menurut PSAK no. 45 ada 5 (lima) macam
yaitu : Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan Aktiva
Bersih, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
|
Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut
:
1. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan
kewajiban berdasarkan
tanggal jatuh
tempo,
2. Mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar,
dan kewajiban ke
dalam jangka pendek
dan jangka panjang, dan
3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau
saat jatuh
temponya kewajiban
termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan
atas laporan keuangan.
Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan manyajikan jumlah masing-masing
kelompok aktiva
bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang,
yaitu :
1. Aktiva Bersih Terikat Permanen, adanya pembatasan sumber
daya secara
permanent dari
penyumbang dalam pemanfaatan atau penggunaan oleh
organisasi, tetapi
organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau
semua penghasilan
atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber
daya tersebut.
2. Aktiva Bersih Terikat Temporer, pembatasan penggunaan
sumber daya oleh
penyumbang yang
menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan
sampai dengan
periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan
tertentu.
3. Aktiva Bersih Tidak Terikat, sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi
untuk tujuan tertentu
oleh penyumbang.
|
4. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanent
atau
temporer diungkapkan
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan
atau dalam catatan atas laporan keuangan.
|
Berikut ilustrasi contoh Laporan Posisi Keuangan
?????
|
Laporan Aktivitas
Tujuan dan focus laporan aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan
dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.
Perubahan
aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva
bersih dalam
laporan posisi keuangan.
|
Perubahan kelompok aktiva bersih
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih
terikat permanen,
aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak
terikat dalam suatu
periode.
|
Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan
aktiva bersih
tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh penyumbang,
dan
menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambahan aktiva bersih tidak
terikat, terikat
permanent, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya
pembatasan.
Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku
lagi dalam
periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak
terikat sepanjang
disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan
akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang
diakui dari
investasi dan aktiva lainnya (atau kewajiban) sebagai penambahan
aktiva bersih
tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
|
Informasi Pendapatan dan Beban
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapartan dan beban
secara bruto.
Namun demikian pendapatan investasi, dapat disajikan secara
neto dengan
syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan
beban penasihat
investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
|
Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi
mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut
kelompok
program jasa utama dan aktivitas pendukung.
|
Berikut ilustrasi contoh Laporan Aktivitas dan Perubahan
Aktiva Bersih
????
|
![]()
Tujuan laporan arus kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
|
Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK no. 2 tentang laporan
arus kas dengan
tambahan berikut :
1. Aktivitas Pendanaan
a. Penerimaan kas
dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk
jangka panjang.
b. Penerimaan kas
dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan
aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment),
dan
c. Bunga dan dividen
yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan nonkas
: sumbangan berupa
bangunan atau aktiva investasi.
|
Berikut ilustrasi contoh Laporan Arus Kas
?????
|
Contoh Jurnal Standar
|
PENCATATAN PENDAPATAN
1. PENDAPATAN SUMBANGAN/DONASI
Tgl 19 April 2005
Yayasan menerima sumbangan/donasi dari perseorangan
dan korporasi sebesar
Rp 50juta via transfer bank (Bank Cari Artha) untuk
korban bencana
alam.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
19/4/05
19/4/05
|
Bank Cari
Artha
Pend. Sumbangan
|
50.000.000
|
50.000.000
|
2. PENDAPATAN IURAN ANGGOTA
Tgl 30 April 2005
Yayasan menerima iuran bulanan dari 15 orang anggota
sebesar Rp 1juta
per orang atau sebesar Rp15juta secara tunai.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
30/4/05
30/4/05
|
Kas di Tangan
Pend. Iuran
Anggota
|
15.000.000
|
15.000.000
|
3. PENDAPATAN GRANTS/HIBAH
|
![]()
program pemberdayaan anak usia sekolah di lingkungan Yayasan
untuk 2
tahun dengan hibah sebesar Rp2M untuk periode 1 Juli 2005
– 30 Juni 2007.
Hibah ini tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain selain
yang disepakati
dalam MoU.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
10/7/05
10/7/05
|
10/7/05
|
Piutang
Komitmen AA 2.000.000.000
Pend. Grant/Hibah
|
Pend. Grant
Ditangguhkan
|
500.000.000
|
1.500.000.000
|
4. PENERIMAAN TERMIN I DONOR AA
Tgl 15 Juli 2005
Yayasan menerima dana hibah termin I sebesar Rp500juta via
transfer bank ke
rekening bank Lembaga (Bank Cari Artha).
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
15/7/05
15/7/05
|
Bank Cari
Artha
Piutang
Komitmen AA
|
500.000.000
|
500.000.000
|
5. PENERIMAAN BUNGA DEPOSITO
Yayasan memiliki
Dana Abadi yang disimpan dalam bentuk Deposito di Bank
Cari Artha sebesar
Rp15milyar dan tidak boleh dicairkan. Tgl 30 April 2005
atau setiap akhir
bulan Yayasan menerima bunga deposito sebesar Rp 1,5juta
ke rekening bank.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
30/4/05
30/4/05
|
Bank Cari
Artha
Pend. Hasil
Investasi
|
1.500.000
|
1.500.000
|
6. PENDAPATAN SEWA TRAINING CENTRE
Tgl 5 Agustus 2005
Yayasan menerima pembayaran sewa gedung Training
Centre dari PT
Aku Cinta Ilmu untuk 10 hari sebesar Rp10juta dipotong pajak
10% secara tunai.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
05/8/05
05/8/05
05/8/05
|
Kas di Tangan
PPh ps 4
(2)
Pend. Sewa
Gedung
|
9.000.000
1.000.000
|
10.000.000
|
7. PENJUALAN BUKU SEKOLAH
Tgl 10 Juli 2005
Yayasan menjual 500 buku pelajaran sekolah ke SD Maju
Terus (unit usaha
Yayasan) sebesar Rp50juta secara kredit (dibayar SD 2 kali
angsuran).
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
![]() |
10/7/05
10/7/05
|
PiutangSDMaju
Terus
Bank Cari
Artha
Pend. Usaha
|
25.000.000
|
25.000.000
|
50.000.000
|
8. PELUNASAN PIUTANG
Pada tgl 10 Agustus
2005, SD Maju Terus melunasi piutang pembelian buku
sekolah sebesar
25 juta via transfer bank Yayasan.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
10/8/05
10/8/05
|
Bank Cari
Artha
PiutangSDMaju
Terus
|
25.000.000
|
25.000.000
|
9. PENDAPATAN JASA GIRO
Tgl 5 Agustus 2005
Yayasan menerima printout rekening koran bank bulan
Juli 2005 berisi
penerimaan jasa giro Rp40.000,-setelah dikurangi pajak jasa
giro Rp10.000.
Serta biaya administrasi bank sebesar Rp6.000,-
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
31/7/05
31/7/05
|
31/7/05
31/7/05
|
Bank Cari
Artha
BiayaAdministrasi
Bank
Biaya Pajak
Jasa Giro
Pend. Jasa
Giro
|
34.000
6.000
|
10.000
|
50.000
|
PENCATATAN BIAYA
1. BIAYA FUNDRAISING
Tgl 1 April 2005
Yayasan membuat kegiatan bazar dan pengumpulan dana
untuk korban bencana
alam sebagai berikut: Biaya cetak brosur 500 buah
Rp1,5juta, biaya
transportasi lokal ke bazar Rp500ribu, biaya sewa lokasi
bazar Rp5juta.
Untuk sewa tempat, Yayasan memungut pajak sebesar 10%
atau Rp500ribu.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
01/4/05
01/4/05
01/4/05
|
01/4/05
01/4/05
|
By. Cetak
Brosur
By. Transportasi
Lokal
By.SewaLokasi
Bazar
Hutang PPh
ps.4 (2)
Kas di Tangan
|
1.500.000
500.000
5.000.000
|
500.000
6.500.000
|
2. BIAYA PROGRAM
Pada tgl 10 Agustus
2005, Yayasan mengeluarkan cek uang muka kerja untuk
staf lapangan Lala
dalam rangka realisasi kegiatan pemberdayaan anak
|
![]()
pengadaan buku bacaan perpustakaan kampung Rp25juta.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
10/8/05
10/8/05
10/8/05
|
Uang Muka
Kerja Lala
Uang Muka
Kerja Lulu
Bank Cari
Artha
|
50.000.000
25.000.000
|
75.000.000
|
3. PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM
Tgl 25 Agustus
2005 staf lapangan Lala melaporkan pertanggungjawaban
program sebagai
berikut: Biaya honor panitia Rp10juta, biaya transportasi
lokal ke kampung
Rp25juta, biaya konsumsi dan akomodasi Rp15juta, biaya
dokumentasi Rp5juta.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
25/8/05
25/8/05
25/8/05
|
25/8/05
25/8/05
|
25/8/05
|
By. Honor
Panitia
By. Transportasi
Lokal
By. Konsumsi
dan
Akom
By. Dokumentasi
HutangKaryawan-
Lala
Uang Muka
Kerja Lala
|
10.000.000
25.000.000
15.000.000
|
5.000.000
|
5.000.000
|
50.000.000
|
4. PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM
Pada tgl 28 Agustus
2005, staf lapangan Lulu melaporkan
pertangguungjawaban
kegiatan pengadaan buku bacaan perpustakaan
kampung Rp22,5juta.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
28/8/05
28/8/05
|
28/8/05
|
By. Pengadaan
Buku
PiutangKaryawan-
Lulu
Uang Muka
Kerja-Lulu
|
22.500.000
2.500.000
|
25.000.000
|
5. BIAYA KANTOR
Tgl 30 April 2005
Yayasan mengeluarkan biaya sebagai berikut : Gaji
Direktur Rp10juta,Staf
Keuangan Rp5juta,Sekretaris Rp3juta,2 orang Staf
Program masing-masingRp4juta,biaya
telepon kantor Rp750ribu,listrik
Rp1,25juta,biaya
transportasi kantor Rp 600ribu, dan biaya rumah tangga
kantor Rp 400ribu.
|
Kebijakan Direksi menyatakan bahwa untuk biaya kantor akan
dialokasi
sebagai berikut : Beban Program Bencana Alam 30%, Beban
Program 50%,
Beban Non Program 20%.
|
![]() |
30/4/05
|
30/4/05
|
30/4/05
|
30/4/05
30/4/05
|
30/4/05
|
30/4/05
|
30/4/05
|
CoA
|
Nama Akun
|
By Gaji
(Dir,Acc,Sekr)
PBA
By Gaji
(Dir,Acc,Sekr)
P
By Gaji
(Dir,Acc,Sekr)
NP
By Gaji
Staf Program
By Ktr (Tlp,
List, Trspt,
RT) PBA
By Ktr (Tlp,
List, Trspt,
RT) P
By Ktr (Tlp,
List, Trspt,
RT) NP
Bank Cari
Artha
|
Debet
|
5.400.000
|
9.000.000
|
3.600.000
|
8.000.000
900.000
|
1.500.000
|
600.000
|
Kredit
|
29.000.000
|
6. PEMBELIAN AKTIVA TETAP
Tgl 1 April 2005
Yayasan membeli aset sebagai berikut : Meja Kelas 100 unit
Rp10juta,Kursi
Kelas 200 unit Rp10juta,Papan Tulis 5 unit Rp1juta, dan
Peralatan Laboratorium
Rp 7,5juta.
|
Kebijakan Direksi menyatakan bahwa semua peralatan dan aktiva
unit
sekolah dicatat di Yayasan.
TglCoANama
AkunDebetKredit
|
01/4/05
01/4/05
01/4/05
01/4/05
|
01/4/05
|
Meja Kelas
Kursi Kelas
Papan Tulis
Peralatan
Laboratorium
Bank Cari
Artha
|
10.000.000
10.000.000
1.000.000
7.500.000
|
28.500.000
|
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.