Jamaah Lintas Umum, sering kali kita terbuai terlalu dalam dengan ikatan yang dinamakan cinta. Sebuah kata yang dianggap suci dan agung dan dalam maknanya sehingga proses berpikir kritis pun kerap tidak menjadi bagian di dalamnya.
Contoh dalam implementasi keseharian kita, terutama Jamaah Muda, yang sedang menjalin hubungan cinta kekasih dengan sahabatnya.
Ketika Anda, katakanlah sedang dalam PDKT mendekati wanita impian, anda rela berkorban apapun demi dirinya, rela mengeluarkan uang, waktu, tenaga banyak ke pada dirinya, sedang padahal dalam keseharian Anda sehari-hari, untuk teman saja pelitnya minta ampun. Anda rela melakukan apa saja hanya karena dirinya.
Ini gila menurut saya, belum juga menjadi bagian dari ikatan cinta keduanya, tetapi pengorbanannya begitu besar. Apakah itu bagus, dan merupakan pengorbanan di dalam sebuah perjuangan mendapatkan cinta? Menurut saya tidak, dan itu merupakan tindakan tolol serta buruk apabila terus menerus dilakukan!
Toh, tidak sedikit setelah Anda berjuang seperti itu malah Anda ditinggalkan, dan apa yang anda perjuangkan gagal total berselimut sia-sia. Lalu, Anda menyimpulkan bahwa apa yang Anda lakukan adalah atas dasar cinta dan keikhlasan. Dan perjuangan anda merasa kurang? Anda jangan bercanda, sobat!
Apabila mau ikhlas, mengapa tidak berbagi kepada temanmu yang selalu ada dalam keseharianmu?
Apabila mau ikllas membantu, mengapa, kalau tidak ke orang lain, ke keluargamu sendiri engkau membantu?
Berkorban kepada cinta kekasih secara dur-duran itu namanya bodoh!
Sebuah penyepelehan logika yang tentu saja merugikan, si cinta yang dianggap semuanya serba suci, dan tidak ada kotor yang melekat di benak orang, sangat membahayakan fisik maupun psikis.
Ah, hari ini Lintas Umum memulung berita lagi di Viva News Diputus Pacar, Bocah 14 Tahun Gantung Diri, yang secara lengkap dikupas di sini. Itulah contoh nyata racun daripada produk cinta.
Sampai di sini, masihkan Anda membiarkan emosi cinta masuk tanpa difilter dengan kritis terlebih dulu? Semoga paham maksud saya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Lintas Umum
|
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.