Aku pernah mabuk, melintasi bayang, oleng di lintas pemikiran.
Aku pernah onani, terkapar di kuburan, sepi meratapi kematian.
Oh, kuingin tinggi, tinggi sampai kulintasi matahari.
Oh, aku ingin pergi, pergi ke tempat penuh sorak sontai.
Melalui celah sempit itu, aku menyelinap.
Melalui dinding bersekat daging, liar tubuhku menggeliat!
Kuterobos jarak, kucipratkan merahnya darah.
Aku lihat, aku bernafas, aku terbangun.
Hari itu, aku terkapar memeluk luasnya dunia.
Hari itu, aku menjadi salinan segumpal daging.
Hari ini, aku baru sadar pedih letih perjuanganmu.
Untukmu Ibu, yang kucintai.
Lihat videonya DI SINI agar anda sedikit paham dan mengerti betapa Ibu adalah karya indah untuk dipuja :
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.