Dalam pengertian umumnya, onani atau bahasa sok sedikit ilmiahnya adalah masturbasi, itu bisa diartikan dengan rangsangan daripada fisik kepada alat kelamin lelaki yang digunakan untuk menghasilkan perasaan nikmat senikmat-nikmatnya, bisa dibantu sabun, kecap atau juga balsem. Halah langsung saja, istilah anak muda jaman sekarangnya adalah "COLI," dan bahasa lebih frontalnya adalah "NGOCOK."
Sampai di sini ada pertanyaan?
Nah, apakah itu yang akan saya tulis dan terangkan di sini kepada para Jamaah Kaskuser dan Lintasumum.blogspot.com? Tentu Tidak, terlalu konyol bila saya menuliskan itu.
Namun, yang akan saya tuliskan di sini adalah ONANI dalam versi dan pengertian saya, yakni "rangsangan daripada judul tulisan yang digunakan untuk menghasilkan hasrat penasaran dan kunjungan Kaskuser untuk mengklik thread daripada saya." Catat ini!
Nah, pada umumnya tidak menutup kemunafikan bahwa saya, dan juga ribuan Kaskuser yang membuat thread di Kaskus ingin threadnya unggul dan ramai dibanding ribuan thread yang lainnya, tak beda seperti para pembuat blog yang juga ingin blognya ramai dan sesak visitor.
Setelah melalui proses berpikir, mencari dan menguji, ahirnya saya sukses menerapkan metode yang saya beri nama ONANI, baik di Kaskus maupun di blog lintasumum.blogspot.com sendiri. Saya merasakan sangat puas dengan menerapkan metode onani ini.
Mana bukti keberhasilannya?
Baiklah, jika Anda menganggap no pic = hoak, inilah bukti ketika saya menjadikan Ahok sebagai bahan onani di Kaskus, yang mana threadnya bisa ditinjau di sini BAJINGAN TENGIK AHOK MARAH
Lihat screen shotnya di bawah :
klik gambar untuk diperbesar
Saya bengong dan kaget sendiri saat setelah mempublikasikan itu, di sana terlihat sangat jelas 16 ribu orang lebih berduyun-duyun berdesak-desakan berkunjung hanya ingin melihat di balik judul tak wajar itu, artikel yang laris manis sepanjang sejarah saya menulis.
Artikel itu ditulis ketika media banyak membicarakan Jokowi dan Ahok kebaikan-kebaikannya, bahkan terkesan latah ikut-ikutan selalu mengulas sisi positinya dengan judul yang hampir sama rata. Meskipun faktanya demikian, tapi ketika saya juga ingin menulis juga tentang Jokowi dan Basuki, saya berani melawan arus ketika itu dengan menulis judul yang bringas dan menantang.
Pengaruh out of the box atau keluar jalur demikian memuaskan bagi saya. Pepatah yang mengatakan, "hanya ikan mati tak berjiwalah yang mengikuti arus sungai," itu memang tidak mengada-ada.
Seperti juga, Jokowi dan Ahok ketika mereka berkampanye berbeda dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, yang latah dalam berpakaian, yang latah dalam menyampaikan visi dan misi yang dibuat rumit supaya kesannya terlihat intelek di mata masyarakat yang malahan justru tidak "IN" dan membingungkan.
Ketika itu pasangan Jokowi dan Ahok tampil beda, mereka menjadi sosok istimewa dan bersahaja di mata rakyat karena cara pendekatan dan penyampaian visi dan misi mereka realistis dan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat, mereka yang malah berbeda dari kampanye para politikus lainnya justru sekarang menang, bukan?
Khususnya saya, baru sadar bahwa kesederhanaan menulis itu juga sangat perlu agar mudah dipahami, saya juga memegang prinsip itu dalam menulis, misalnya meskipun ketika saya ingin memaparkan pendapat yang sama yang sudah umum dibahas orang, tapi saya mengemasnya dengan cara berbeda. Alhasil, seperti kita lihat judul artikel saya di Kaskus, ramai bukan main.
Sampai di sini, mungkin Anda menyarankan saya agar mengganti judul karena sebenarnya judul tulisan yang pantas untuk tulisan saya ini adalah :
"Cara Agar Tulisan Anda Banyak Dikunjungi." atau "Cara Agar Tulisan Anda Ramai." Atau juga "Tips Agar Thread Anda Ramai Di Kaskus."
Tapi, itu bukan cara saya, saya tidak menemukan nikmat onani di sana, dan saya puas untuk kedua kalinya ketika mengganti judul tulisan yang Anda sarankan di atas dengan "Saya Sangat Puas Onani Ahok Di Kaskus!"
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.