BERITA HEBOH TERDAHSYAT ABAD INI :

Kata Siapa Korupsi Itu Haram?


Sekarang ini memang kelakuan para pejabat, bukan hanya dari pusat, tetapi di hampir setiap daerah pada umumnya melakukan aksi sama, kompak, dan serempak, yaitu saling memanfaatkan kesempatan di dalam kekuasaannya.

Korupsi bukan bahan baru lagi untuk diangkat ke media, hal ini sudah wajar, dan karena saking sering dan kelewatan wajarnya, kasus seperti korupsi makin biasa, dan saking biasa dan karena kebiasaannya, kasus seperti korupsi tidak lagi mendapatkan perhatian istimewa untuk mendapatkan sanksi ketegasan, serta diusut setuntas-tuntasnya oleh lembaga yang bertugas.

Tapi, benarkah korupsi itu haram? Apa alasannya?

Bicara halal haram, mau tidak mau berarti tidak lepas dari bicara masalah agama yang rentan dengan kesensitifan orang banyak. Saya memang bukan pemuka agama, dan tidak ingin melanjutkan berbicara banyak mengenai agama lebih dalam lagi, silakan bersihkan diri dan cari tempat ibadah yang selalu sepi dan temukan pemuka agama sesuai agama Anda di tempat tinggal Anda jika Anda ingin menggali informasi Agama lebih dalam lagi. Karena di sini saya hanya akan membahas lebih spesifik tentang halal haram hanya mengenai korupsi.

Korupsi itu tidak haram. Sekali lagi, korupsi tidak haram! Kata siapa haram? Hah?
Yang jelas sudah haram adalah Facebook, yang beberapa tahun lalu difatwakan, jejaring sosial yang tentunya merupakan sebuah alat netral yang tidak tahu menahu masalah agama.

Silakan Anda marah sekuat-kuatnya, banting keyboard Anda sekencang-kencangnya, dan ludahi tulisan ini sekarang juga!


Korupsi itu tidak haram, jika, korupsi itu diresmikan oleh pemerintah.

Korupsi itu tidak haram, jika setiap para pejabat mendapatkan jatah korupsi yang sama setiap bulan atau setiap tahun, tapi dana korupsi tersebut harus digunakan demi keperluan rakyat, dan ditulis laporannya untuk dipublikasikan penggunaannya kepada masyarakat.

Begitu juga hal tersebut diaplikasikan di berbagai perusahaan.
Sebab korupsi itu tidak terjadi di pemerintahan saja. 

Dengan begitu, citra korupsi yang sudah sangat haram, kotor, merugikan dan menjijikan sekali, bisa menjadi halal dan legal dan diterima di masyarakat. Ini akan memposisikan korupsi ke tinggat yang lebih tinggi derajatnya, dan juga akan menjadikan citra koruptur sebagai orang yang benar-benar mulia.

Marilah kita jadi koruptor dan korupsi sebanyak-banyaknya!
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Lintas Umum

Baca juga yang ini :



0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.